Fisika, sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam dan interaksi antar materi serta energi, merupakan mata pelajaran fundamental yang menjadi dasar bagi banyak disiplin ilmu teknik dan vokasi. Bagi siswa SMK kelas 10, semester pertama menjadi gerbang awal dalam memahami konsep-konsep dasar fisika yang akan relevan dengan bidang keahlian mereka. Memiliki pemahaman yang kuat terhadap materi ini akan sangat membantu dalam studi selanjutnya dan persiapan karier.
Artikel ini hadir untuk membantu Anda menguasai materi fisika kelas 10 semester 1. Kami akan menyajikan beberapa contoh soal yang umum ditemui, lengkap dengan pembahasan yang rinci dan langkah demi langkah. Tujuannya adalah agar Anda tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami konsep di balik setiap permasalahan fisika.
Ruang Lingkup Materi Fisika Kelas 10 Semester 1 SMK

Umumnya, materi fisika kelas 10 semester 1 SMK mencakup beberapa bab penting, antara lain:
- Besaran dan Satuan: Pengenalan tentang besaran fisika, jenis-jenis besaran (pokok dan turunan), sistem satuan internasional (SI), dan penggunaan alat ukur.
- Vektor: Konsep vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor, serta metode penguraian vektor.
- Gerak Lurus: Analisis gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), termasuk konsep kecepatan, percepatan, dan perpindahan.
- Dinamika Partikel: Hukum Newton tentang gerak, gaya, massa, dan percepatan, serta penerapannya pada berbagai situasi.
Mari kita selami contoh soal dan pembahasannya untuk setiap bab tersebut.
Bab 1: Besaran dan Satuan
Konsep Kunci: Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Satuan adalah acuan standar untuk mengukur besaran. Sistem SI adalah sistem satuan yang paling umum digunakan.
Contoh Soal 1:
Sebuah benda memiliki massa 500 gram. Ubahlah massa benda tersebut ke dalam satuan kilogram (kg)!
Pembahasan:
Dalam sistem SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Kita perlu mengonversi satuan gram ke kilogram.
Diketahui:
Massa (m) = 500 gram
Kita tahu bahwa 1 kilogram (kg) = 1000 gram (g).
Untuk mengonversi gram ke kilogram, kita bagi nilai dalam gram dengan 1000.
$mkg = fracmgram1000$
$mkg = frac500 text gram1000$
$mkg = 0.5 text kg$
Jadi, massa benda tersebut adalah 0.5 kg.
Contoh Soal 2:
Seorang teknisi mengukur panjang sebuah komponen elektronik menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran menunjukkan angka 12.35 mm. Nyatakan hasil pengukuran ini dalam satuan meter (m)!
Pembahasan:
Dalam sistem SI, satuan panjang adalah meter (m). Kita perlu mengonversi milimeter (mm) ke meter (m).
Diketahui:
Panjang (l) = 12.35 mm
Kita tahu bahwa 1 meter (m) = 1000 milimeter (mm).
Atau, 1 milimeter (mm) = $10^-3$ meter (m).
Untuk mengonversi milimeter ke meter, kita kalikan nilai dalam milimeter dengan $10^-3$.
$lm = lmm times 10^-3$
$l_m = 12.35 text mm times 10^-3 text m/mm$
$l_m = 0.01235 text m$
Jadi, hasil pengukuran panjang komponen tersebut adalah 0.01235 m.
Bab 2: Vektor
Konsep Kunci: Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Vektor dapat dijumlahkan atau dikurangkan menggunakan metode grafis (segitiga, jajargenjang) atau metode analitis (komponen).
Contoh Soal 3:
Dua buah gaya $vecF_1$ dan $vecF_2$ bekerja pada sebuah titik. Gaya $vecF_1$ memiliki besar 10 N ke arah timur, dan gaya $vecF_2$ memiliki besar 15 N ke arah utara. Tentukan besar dan arah resultan kedua gaya tersebut!
Pembahasan:
Karena kedua gaya saling tegak lurus (timur dan utara), kita dapat menggunakan teorema Pythagoras untuk mencari besar resultan. Arah resultan dapat ditentukan menggunakan fungsi trigonometri.
Misalkan:
$vecF_1$ = 10 N (arah timur)
$vecF_2$ = 15 N (arah utara)
Besar resultan ($vecF_R$) dapat dihitung dengan:
$F_R = sqrtF_1^2 + F_2^2$
$F_R = sqrt(10 text N)^2 + (15 text N)^2$
$F_R = sqrt100 text N^2 + 225 text N^2$
$F_R = sqrt325 text N^2$
$F_R approx 18.03 text N$
Untuk menentukan arah resultan, kita dapat menghitung sudut ($theta$) yang dibentuk oleh resultan terhadap sumbu timur (misalnya). Kita gunakan fungsi tangen:
$tan theta = fracF_2F_1$
$tan theta = frac15 text N10 text N$
$tan theta = 1.5$
$theta = arctan(1.5)$
$theta approx 56.31^circ$
Jadi, besar resultan kedua gaya tersebut adalah sekitar 18.03 N, dengan arah 56.31° di atas sumbu timur (atau ke arah timur laut).
Contoh Soal 4:
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 100 meter. Kecepatan perahu relatif terhadap air adalah 5 m/s tegak lurus terhadap aliran sungai. Kecepatan aliran air sungai adalah 2 m/s. Tentukan kecepatan perahu relatif terhadap tepi sungai (kecepatan resultan)!
Pembahasan:
Dalam kasus ini, kecepatan perahu relatif terhadap air dan kecepatan aliran air sungai merupakan dua vektor yang saling tegak lurus. Kecepatan resultan perahu terhadap tepi sungai adalah penjumlahan vektor dari kedua kecepatan ini.
Misalkan:
Kecepatan perahu relatif terhadap air ($vecvpa$) = 5 m/s (tegak lurus aliran)
Kecepatan aliran air ($vecvag$) = 2 m/s (searah aliran)
Kita dapat menganggap arah perahu tegak lurus aliran sebagai sumbu y, dan arah aliran sungai sebagai sumbu x.
Besar kecepatan resultan ($vecvps$) dapat dihitung menggunakan teorema Pythagoras:
$vps = sqrtvpa^2 + vag^2$
$vps = sqrt(5 text m/s)^2 + (2 text m/s)^2$
$vps = sqrt25 text m^2/texts^2 + 4 text m^2/texts^2$
$vps = sqrt29 text m^2/texts^2$
$vps approx 5.39 text m/s$
Arah resultan dapat dihitung menggunakan tangen:
$tan phi = fracvagvpa$
$tan phi = frac2 text m/s5 text m/s$
$tan phi = 0.4$
$phi = arctan(0.4)$
$phi approx 21.8^circ$
Jadi, kecepatan perahu relatif terhadap tepi sungai adalah sekitar 5.39 m/s, dengan arah yang sedikit condong ke hilir sungai sebesar 21.8° terhadap arah tegak lurus aliran.
Bab 3: Gerak Lurus
Konsep Kunci: Gerak lurus adalah gerak pada lintasan lurus. GLB adalah gerak dengan kecepatan konstan, sedangkan GLBB adalah gerak dengan percepatan konstan. Rumus-rumus GLBB sangat penting:
- $v_t = v_0 + at$
- $s = v_0t + frac12at^2$
- $v_t^2 = v_0^2 + 2as$
dengan $v_t$ adalah kecepatan akhir, $v_0$ adalah kecepatan awal, $a$ adalah percepatan, $t$ adalah waktu, dan $s$ adalah perpindahan.
Contoh Soal 5:
Sebuah mobil balap mula-mula diam, kemudian dipercepat dengan percepatan konstan sebesar 5 m/s². Berapa kecepatan mobil setelah bergerak selama 10 detik?
Pembahasan:
Ini adalah contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Diketahui:
Kecepatan awal ($v_0$) = 0 m/s (mula-mula diam)
Percepatan ($a$) = 5 m/s²
Waktu ($t$) = 10 s
Kita ingin mencari kecepatan akhir ($v_t$). Kita gunakan rumus pertama GLBB:
$v_t = v_0 + at$
$v_t = 0 text m/s + (5 text m/s^2)(10 text s)$
$v_t = 0 text m/s + 50 text m/s$
$v_t = 50 text m/s$
Jadi, kecepatan mobil setelah bergerak selama 10 detik adalah 50 m/s.
Contoh Soal 6:
Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s. Kemudian, pengendara mengerem sehingga motor mengalami perlambatan sebesar 2 m/s². Berapa jarak yang ditempuh motor hingga berhenti?
Pembahasan:
Ini juga contoh GLBB, namun dengan percepatan negatif (perlambatan).
Diketahui:
Kecepatan awal ($v_0$) = 10 m/s
Percepatan ($a$) = -2 m/s² (karena perlambatan)
Kecepatan akhir ($v_t$) = 0 m/s (karena berhenti)
Kita ingin mencari jarak yang ditempuh ($s$). Kita gunakan rumus ketiga GLBB karena diketahui $v_0$, $v_t$, dan $a$:
$v_t^2 = v_0^2 + 2as$
Substitusikan nilai-nilai yang diketahui:
$(0 text m/s)^2 = (10 text m/s)^2 + 2(-2 text m/s^2)s$
$0 = 100 text m^2/texts^2 – 4 text m/s^2 cdot s$
Pindahkan suku yang mengandung $s$ ke sisi lain:
$4 text m/s^2 cdot s = 100 text m^2/texts^2$
Sekarang, selesaikan untuk $s$:
$s = frac100 text m^2/texts^24 text m/s^2$
$s = 25 text m$
Jadi, jarak yang ditempuh motor hingga berhenti adalah 25 meter.
Bab 4: Dinamika Partikel
Konsep Kunci: Dinamika mempelajari penyebab gerak, yaitu gaya. Hukum Newton tentang Gerak adalah dasar dari dinamika:
- Hukum I Newton (Kelembaman): Benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja padanya adalah nol ($Sigma F = 0$).
- Hukum II Newton: Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya ($Sigma F = ma$).
- Hukum III Newton: Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B akan mengerjakan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah pada benda A ($vecFAB = -vecFBA$).
Contoh Soal 7:
Sebuah balok bermassa 4 kg ditarik mendatar di atas lantai licin dengan gaya 20 N. Berapakah percepatan yang dialami balok tersebut?
Pembahasan:
Ini adalah aplikasi langsung Hukum II Newton.
Diketahui:
Massa balok ($m$) = 4 kg
Gaya tarik ($F$) = 20 N
Lantai licin berarti gaya gesek diabaikan, sehingga resultan gaya ($Sigma F$) sama dengan gaya tarik.
Menurut Hukum II Newton:
$Sigma F = ma$
Substitusikan nilai yang diketahui:
$20 text N = (4 text kg)a$
Selesaikan untuk $a$:
$a = frac20 text N4 text kg$
$a = 5 text m/s^2$
Jadi, percepatan yang dialami balok tersebut adalah 5 m/s².
Contoh Soal 8:
Dua buah balok, A dan B, dihubungkan dengan tali dan ditarik mendatar oleh gaya sebesar 30 N seperti pada gambar (asumsikan gambar balok A di sebelah kiri balok B, dan gaya 30 N menarik balok B ke kanan). Massa balok A adalah 2 kg dan massa balok B adalah 3 kg. Jika tali dianggap tidak bermassa dan gesekan diabaikan, tentukan tegangan tali yang menghubungkan kedua balok!
Pembahasan:
Kita akan menganalisis sistem secara keseluruhan terlebih dahulu, lalu fokus pada salah satu balok untuk mencari tegangan tali.
Langkah 1: Analisis Sistem Keseluruhan
Massa total sistem ($mtotal$) = massa A + massa B = 2 kg + 3 kg = 5 kg
Gaya yang bekerja pada sistem ($Sigma Fsistem$) = 30 N
Menggunakan Hukum II Newton untuk sistem keseluruhan:
$Sigma Fsistem = mtotal cdot asistem$
$30 text N = (5 text kg) cdot asistem$
$a_sistem = frac30 text N5 text kg = 6 text m/s^2$
Ini berarti kedua balok bergerak dengan percepatan 6 m/s².
Langkah 2: Analisis Balok A (untuk mencari tegangan tali)
Perhatikan balok A. Gaya yang bekerja pada balok A adalah tegangan tali ($T$) yang menariknya ke kanan.
Massa balok A ($m_A$) = 2 kg
Percepatan balok A ($aA$) = $asistem$ = 6 m/s²
Menggunakan Hukum II Newton pada balok A:
$Sigma F_A = m_A cdot a_A$
$T = (2 text kg)(6 text m/s^2)$
$T = 12 text N$
Alternatif: Analisis Balok B
Jika kita menganalisis balok B, gaya yang bekerja adalah gaya tarik 30 N ke kanan dan tegangan tali ($T$) yang menarik balok B ke kiri.
Massa balok B ($m_B$) = 3 kg
Percepatan balok B ($aB$) = $asistem$ = 6 m/s²
Menggunakan Hukum II Newton pada balok B (dengan arah ke kanan positif):
$Sigma F_B = m_B cdot a_B$
$30 text N – T = (3 text kg)(6 text m/s^2)$
$30 text N – T = 18 text N$
$T = 30 text N – 18 text N$
$T = 12 text N$
Hasilnya sama.
Jadi, tegangan tali yang menghubungkan kedua balok adalah 12 N.
Penutup
Memahami konsep dasar fisika memerlukan latihan yang konsisten. Contoh soal dan pembahasan di atas mencakup beberapa topik esensial di semester pertama kelas 10 SMK. Ingatlah bahwa fisika bukan hanya tentang menghafal rumus, tetapi juga tentang membangun intuisi dan kemampuan memecahkan masalah.
Teruslah berlatih dengan berbagai variasi soal, diskusikan dengan teman dan guru, serta jangan ragu untuk mencari sumber belajar tambahan. Dengan dedikasi, Anda pasti dapat menguasai fisika dan mempersiapkan diri untuk kesuksesan di bidang kejuruan Anda. Selamat belajar!